Lebih dari
Ternyata spekulasi berita itu tidak benar adanya. Power Metal tidak bubar, dan masih tetap eksis. Cuma sempat vakum saja. Setelah cukup lama vakum, grup rock asal
Grup band yang awal berdirinya bernama Power, sejak September 1987 berubah nama jadi Power Metal, dengan formasi Pungky Deaz (vokal), Ipunk (gitar), Hendrix Sanada (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram). Sesuai namanya Power Metal, perubahan nama ini sekaligus untuk memproklamirkan diri jadi band rock beraliran heavy metal. Sebelum menjelajahi dunia rekaman, dalam aksi panggungnya grup ini sering membawakan lagu-lagunya Metallica, Anthrax, Helloween, Loudness atau Yngwie J. Malmsteen. Belum genap setahun dibentuk, grup band ini sudah menunjukan prestasi cukup membanggakan, antara lain dengan keherhasilannya menyabet juara pertama Festival Rock Remaja se-Jawa Timur di Lumajang (1987). Disusul tahun berikutnya meningkat jadi juara pertama Festival Rock se-Jawa di
Sebagai promotor merangkap produser, Log Zhelebour memang belum menjanjikan grup band juara pertama Festival Rock se-Indonesia langsung teken kontrak rekaman album. Baru sebatas direkam di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia V. Sementara juara pertamanya dijanjikan ikut tur 10
Selama persiapan bikin album Arul dkk dikarantina di sebuah
Dengan formasi Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991), yang dirilis dibawah bendera Logiss Records. Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung melesat ke putaran orbit grup rock papan atas yang mulai diperhitungkan. Setidaknya popularitas Power Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan Grass Rock. Dan album Power One ini mendapat sambutan menggembirakan dari rockers mania. Album ini sendiri melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di samping dua lagu lainnya, yakni Malapetaka dan Cita Yang Tersita. Kesuksesan album ini juga diikuti dengan terpilihnya Power Metal meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991. Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu itu laku di atas 300 ribu copies. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup rock beraliran heavy metal. Sementara grup rock yang bisa menembus angka itu baru God Bless, lewat album Semut Hitam (1989). Power Metal kembali menanda-tangani kontrak album kedua.
Di tengah persiapan album kedua, Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Lucky Setyo W, gitaris Andromedha Rock Band yang juga The best guitaris di Festival Rock se-Indonesia V. Akhirnya mereka berhasil merampungkan album kedua berjudul Power Demons (1993), yang kemudian disusul album lainnya, Serigala (1995), dan Pesta Dansa (1996).Lagi-lagi di tengah persiapan penggarapan album berikutnya, terjadi masalah dalam intern tubuh Power Metal, yang berakhir dengan mundurnya Raymond dan Mugix. Sementara itu Power Metal harus dikejar target menyiapkan album baru lagi. Untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (dram) dan James Ireng (kibor). Dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan Lucky cs mencoba mempertahankan kharisma Power Metal dengan merilis album Peace,Love & War (1999). Meski dari segi musikalitas materi album ini cukup bagus. Tapi sayangnya album ini lagi-lagi kurang mujur di pasaran.
Tak lama setelah album rilis album ini, Power Metal pelan-pelan menghilang dari hingar-bingarnya panggung musik rock. Tak heran bila di tengah kevakuman itu muncul berita spekulatif bahwa grup ini bubar. Sampai akhirnya muncul inisiatif dari owner Power Metal yaitu dengan memanggil kembali Raymond untuk diajak membenahi lagi Power Metal. Antara lain dengan mengajak Ipunk kembali gabung di Power Metal, menggantikan posisi Lucky Setyo W yang mengundurkan diri. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi guna menemukan formula musik Power Metal yang disiapkan di album barunya nanti. “Yang pasti, aku dengan personel yang lain punya keinginan sama untuk mengangkat kembali kharisma Power Metal. Itu yang jadi obsesi kita semua,” lanjut Raymond.
Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya Power Metal merampungkan album ke-7, Topeng-Topeng Murka, yang proses rekamannya sampai mixing-nya dilakukan di Studio Natural– Surabaya. Sedang proses mastering-nya dikerjakan di Studio 301,
Dengan formasi barunya ini Power Metal siap menggebrak kembali panggung musik rock heavy metal.Awal Agustus lalu, grup rock pernah mendamping Sepultura (1992) dan Helloween (2004) saat manggung di Surabaya, telah merampung rekaman album ke-8, berjudul KebesaranMu, yang tak lama lagi siap edar di pasaran.
SEJARAH BAND PAWER METAL
Senin, 23 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar