"Semakin berisi , semakin merunduk"
Prinsip padi itulah yang ingin ditiru Ari, Fadly, Piyu, Rindra dan Yoyok. Sebenarnya bibit-bibit Padi sudah muncul di awal tahun 1996, Ari en Piyu yang lagi vakum dari bandnya masing-masing, sepakat untuk bikin band. Trus mereka ngajak Rindra en Fadly gabung juga. Waktu itu mereka belum punya drummer, dan mungkin namanya jodoh, mereka ketemu Yoyok yang waktu itu baru pulang dari Jakarta. Mulanya mereka sekedar ngumpul dan latihan di studionya Yoyok. Ternyata mereka menemukan kesamaan minat, sampai akhirnya memutuskan untuk lebih serius lagi bermusik, bukan sekedar untuk musik kampus, tapi untuk rekaman. Awalnya band mereka namanya Soda. Nama Padi sendiri akhirnya dipilih tgl 8 April 1997, dan dianggap cukup mewakili keinginan mereka. Padi memang masih sangat muda, tapi nggak berarti mereka masih muda dalam pengalaman.
Piyu dulunya main musik keras dengan bandnya Crystal, band nomor dua Airo setelah Rotor. Sayangnya albumnya nggak sempat diedarkan, akhirnya Piyu balik ke Surabaya. Trus Piyu juga sempat jadiadditional guitarist-nya Dewa 19 dalam tur mereka. Kalo Yoyok malah udah punya album rekaman bareng grupnya Andromeda. Sebenarnya sih dia udah nge-drum sejak umur 7 tahun. Lagu-lagunya Rush termasuk lagu yang sering dibawain Yoyok. Waktu gabung di Andromeda, Yoyok sempat menjadi drummer terbaik se-Jawa Bali di tahun 1988(waktu masih kelas 6 SD), en tahun depannya jadi drummer terbaik se-Indonesia.
Nah kalo Ari, bertahun-tahun nge-band rasanya susah banget dapat teman band yang klop dengan idenya tentang musik yang lebih mementingkan nuansa. Dia udah mainin macam-macam musik mulai dari Extreme, Mr. Big, Van Halen dll. Tapi "Rasanya jodoh saya ada di Padi", gitu katanya. Sementara Rindra yang sekarang ini juga sibuk menyelesaikan kuliahnya di Notariat Unair, sering banget mainin lagu-lagu jazz di café-café plus event-event jazz se-Jawa Bali. Malah Rindra pernah mendapat sekaligus 3 predikat bassis terbaik dalam tahun 1992. Yang terakhir adalah Fadly. Niatnya datang ke Surabaya untuk kuliah, tapi ternyata nge-band lebih asik. Sejak SMA Fadly emang udah suka nge-band, mulanya dia jadi bassis di bandnya di SMA, trus waktu kuliah di Surabaya, dia jadi vokalis. Fadly mulai dikenal waktu gabung dengan MR.Q Band yang selalu main di pub dan café di Surabaya, dan yang terakhir dengan Padi.
Prinsip padi itulah yang ingin ditiru Ari, Fadly, Piyu, Rindra dan Yoyok. Sebenarnya bibit-bibit Padi sudah muncul di awal tahun 1996, Ari en Piyu yang lagi vakum dari bandnya masing-masing, sepakat untuk bikin band. Trus mereka ngajak Rindra en Fadly gabung juga. Waktu itu mereka belum punya drummer, dan mungkin namanya jodoh, mereka ketemu Yoyok yang waktu itu baru pulang dari Jakarta. Mulanya mereka sekedar ngumpul dan latihan di studionya Yoyok. Ternyata mereka menemukan kesamaan minat, sampai akhirnya memutuskan untuk lebih serius lagi bermusik, bukan sekedar untuk musik kampus, tapi untuk rekaman. Awalnya band mereka namanya Soda. Nama Padi sendiri akhirnya dipilih tgl 8 April 1997, dan dianggap cukup mewakili keinginan mereka. Padi memang masih sangat muda, tapi nggak berarti mereka masih muda dalam pengalaman.
Piyu dulunya main musik keras dengan bandnya Crystal, band nomor dua Airo setelah Rotor. Sayangnya albumnya nggak sempat diedarkan, akhirnya Piyu balik ke Surabaya. Trus Piyu juga sempat jadiadditional guitarist-nya Dewa 19 dalam tur mereka. Kalo Yoyok malah udah punya album rekaman bareng grupnya Andromeda. Sebenarnya sih dia udah nge-drum sejak umur 7 tahun. Lagu-lagunya Rush termasuk lagu yang sering dibawain Yoyok. Waktu gabung di Andromeda, Yoyok sempat menjadi drummer terbaik se-Jawa Bali di tahun 1988(waktu masih kelas 6 SD), en tahun depannya jadi drummer terbaik se-Indonesia.
Nah kalo Ari, bertahun-tahun nge-band rasanya susah banget dapat teman band yang klop dengan idenya tentang musik yang lebih mementingkan nuansa. Dia udah mainin macam-macam musik mulai dari Extreme, Mr. Big, Van Halen dll. Tapi "Rasanya jodoh saya ada di Padi", gitu katanya. Sementara Rindra yang sekarang ini juga sibuk menyelesaikan kuliahnya di Notariat Unair, sering banget mainin lagu-lagu jazz di café-café plus event-event jazz se-Jawa Bali. Malah Rindra pernah mendapat sekaligus 3 predikat bassis terbaik dalam tahun 1992. Yang terakhir adalah Fadly. Niatnya datang ke Surabaya untuk kuliah, tapi ternyata nge-band lebih asik. Sejak SMA Fadly emang udah suka nge-band, mulanya dia jadi bassis di bandnya di SMA, trus waktu kuliah di Surabaya, dia jadi vokalis. Fadly mulai dikenal waktu gabung dengan MR.Q Band yang selalu main di pub dan café di Surabaya, dan yang terakhir dengan Padi.
1 komentar:
"Semakin berisi , semakin merunduk" - PADI
Posting Komentar